film

Joko Anwar Mantap Garap Eksekutors Setelah Sukses Film Pengepungan di Bukit Duri

faisal
23 April 2025
1 menit membaca
Joko Anwar Mantap Garap Eksekutors Setelah Sukses Film Pengepungan di Bukit Duri
Bagikan:

Bogor, Bablast - News Sutradara visioner Joko Anwar kembali menjadi sorotan publik perfilman Tanah Air. Setelah sukses merilis film thriller distopia Pengepungan di Bukit Duri, Joko menyatakan bahwa dirinya semakin yakin untuk menggarap proyek film berjudul Eksekutors—sebuah karya yang telah lama tertanam dalam benaknya. Ide film tersebut memang sudah pernah diungkapkan sejak 2013, namun kini, semangat untuk merealisasikannya terasa lebih kuat dari sebelumnya.

Dalam unggahan di akun X (sebelumnya Twitter), Minggu, 20 April 2025, Joko Anwar menulis, “Sambutan hangat buat Pengepungan di Bukit Duri bikin makin manteb buat bikin Eksekutors.” Sebuah pernyataan yang membuat antusias para penggemarnya, sekaligus membuka babak baru dari eksplorasi sinematik sang sutradara.

Profil Joko Anwar: Agama, Riwayat Pendidikan, Filmografi, Kekayaan, dan  Foto Muda

Baca juga artikel: Jumbo Cetak Sejarah: Film Animasi Asia Tenggara Terlaris Sepanjang Masa

Dari Reaksi Penonton ke Keyakinan Baru

Film Pengepungan di Bukit Duri yang tayang bertepatan dengan momen Lebaran 2025 ini mendapat respon sangat positif dari penonton. Dalam tiga hari pertama penayangan, film tersebut sudah berhasil mencetak 272.092 penonton—angka yang tergolong tinggi untuk genre thriller sosial di Indonesia.

Reaksi positif penonton rupanya menjadi pemantik semangat Joko untuk kembali mengangkat proyek Eksekutors, sebuah film yang secara tematik jauh lebih gelap dan berani. Tidak hanya menawarkan cerita yang menegangkan, tetapi juga menyentil isu sosial-politik yang sensitif: pemberantasan korupsi.


Sinopsis Awal: Anak Muda dan Aksi Brutal Melawan Korupsi

Dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com, Joko Anwar menyampaikan sedikit bocoran mengenai film Eksekutors. Film ini akan berkisah tentang sekelompok anak muda yang berkumpul dalam satu tempat dengan misi ekstrem: membunuh para koruptor.

“Suatu hari nanti, saya ingin membuat film tentang para anak-anak muda yang membunuhi koruptor, berjudul Eksekutors,” ungkap Joko dalam wawancara tertanggal 17 April 2025.

Film ini tidak hanya akan menyajikan aksi penuh ketegangan, tetapi juga mengangkat kegelisahan generasi muda terhadap ketidakadilan sosial yang disebabkan oleh korupsi sistemik. Sebuah tema yang relevan dan berani, mengingat Indonesia masih terus berjuang melawan praktik korupsi di berbagai lini pemerintahan dan institusi.


Ide Lama yang Kembali Diangkat

Yang menarik, ide mengenai Eksekutors bukanlah gagasan baru. Joko Anwar sudah pernah mengungkapkan rencananya untuk membuat film tersebut sejak 2013, usai merilis Modus Anomali. Kala itu, ia mengaku muak dengan kondisi politik Indonesia yang menurutnya terlalu banyak diisi oleh para politikus yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya.

Dalam pernyataannya yang dikutip detikcom pada 2 September 2013, Joko berkata, “Judulnya Eksekutors. Cerita tentang anak muda yang membunuh semua politikus.” Ungkapan ini sempat menuai kontroversi, namun juga menunjukkan keberaniannya dalam merancang narasi sinema yang berbeda dari arus utama perfilman Indonesia saat itu.

Kini, lebih dari satu dekade kemudian, ide itu kembali hidup. Dan kali ini, dengan bekal kedewasaan artistik dan rekam jejak yang semakin solid, Joko tampaknya benar-benar siap mewujudkannya.


Kedewasaan Berkarya Setelah 17 Tahun Menanti

Kesuksesan Pengepungan di Bukit Duri bukan datang begitu saja. Joko mengaku sudah menulis naskah film tersebut sejak tahun 2007, dan baru merasa cukup matang untuk memproduksinya pada 2024. Artinya, butuh waktu 17 tahun bagi sang sutradara untuk menajamkan visinya terhadap cerita yang ingin ia angkat.

“Saya menunggu selama 17 tahun… supaya lebih matang dan lebih dewasa,” ujar Joko dalam sesi jumpa media pada Oktober 2024 lalu. Ia menambahkan bahwa jika film itu dibuat saat dirinya belum cukup dewasa, pesan dalam cerita mungkin tidak akan sampai ke penonton seperti yang ia inginkan.

Proses kreatif penuh ketelitian ini kemungkinan besar juga akan ia terapkan dalam Eksekutors. Apalagi, mengangkat isu pembunuhan koruptor tentu bukan perkara sederhana, baik dari segi narasi, pesan, maupun aspek sensor di Indonesia.


Pengepungan di Bukit Duri: Dunia Distopia dan Kritik Sosial

Film Pengepungan di Bukit Duri sendiri berlatar di masa depan distopia, di mana diskriminasi dan kebencian rasial menghancurkan tatanan sosial Indonesia. Ceritanya berpusat pada seorang guru pengganti yang mulai mengajar di SMA Duri Jakarta, sekolah penuh murid bermasalah, penuh kekerasan dan kebrutalan.

Dibintangi oleh deretan aktor muda dan berbakat seperti Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, dan lainnya, film ini menjadi ruang eksplorasi penuh bagi Joko untuk mengekspresikan keresahannya terhadap ketidakadilan dan kekacauan sosial.


Apakah Eksekutors Akan Menjadi Film Panjang Selanjutnya?

Meski sinyalnya semakin kuat, Joko Anwar dan studio produksinya, Come and See Pictures, masih belum mengonfirmasi apakah Eksekutors akan langsung diproduksi dalam waktu dekat sebagai film panjang ke-12.

Namun melihat gaya promosi Joko yang kerap menebar “kode-kode” lewat media sosial sebelum akhirnya merilis teaser atau poster resmi, bukan tidak mungkin kita akan mendapatkan pembaruan dalam beberapa bulan ke depan.

Dan jika benar-benar terealisasi, Eksekutors bisa menjadi film paling kontroversial dan sekaligus paling ditunggu dari Joko Anwar selama kariernya.


Saatnya Perfilman Indonesia Bergerak Lebih Berani

Keberanian Joko Anwar untuk mengangkat isu korupsi secara frontal dalam Eksekutors patut diapresiasi. Di tengah derasnya arus film komedi romantis dan horor di Indonesia, langkah ini menunjukkan bahwa sinema bisa menjadi medium reflektif dan provokatif bagi masyarakat.

Dengan rekam jejak film seperti Modus Anomali, Gundala, Pengabdi Setan, hingga Pengepungan di Bukit Duri, Joko telah membuktikan dirinya sebagai sutradara yang tidak hanya piawai dalam teknis sinema, tapi juga berani menyuarakan keresahan sosial.

Kini kita tinggal menanti, apakah Eksekutors akan menjadi senjata baru Joko Anwar untuk menggugah kesadaran publik—atau bahkan mengguncang layar bioskop dengan cerita yang menggigit dan mengguncang hati.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.